Howdy, thank's visit to my blog, Enjoy the read and welcome to the journey!

sumber :freepik.com

Dewi merupakan Perempuan bertalenta yang bekerja di salah satu accounting firm terbesar di dunia, orang orang menyebutnya Consulting Big Four, Langkah karirnya sendiri tidak mudah, dia harus belajar dengan keras, dia benar benar memicu semangatnya untuk terus belajar, belajar dan belajar, kini dia berhasil menjadi senior auditor di Perusahaan tersebut, pekerjaanya yang merupakan seorang auditor memaksannya untuk keliling Indonesia, bahkan terkadang hingga ke luar negeri, sudah banyak tempat yang telah dia kunjungi, sebuah Kehidupan yang memang dinantinya, impiannya sejak kecil.

Ayah Dewi, Pak Dodi, pernah bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan besar, sebagai teknisi pusata, Pak Dodi seringkali ditugaskan untuk berpergian, keliling Nusantara, Saat Dewi kecil, Dewi selalu ingat ia sering melihat ayahnya berangkat kerja dengan koper kecil, bepergian ke berbagai kota untuk memperbaiki mesin, bagi Dewi, cerita ayahnya selalu terdengar seru, naik pesawat melihat pulau pulau di Indonesia, menginap di hotel berbintang mewah, hingga mencicipi masakan khas daerah tersebut, “Andai aku bisa bepergian seperti Ayah pasti seru,” pikirnya setiap kali mendengar cerita itu.

Namun, Pak Dodi tahu kenyataannya tidak seindah itu, setiap perjalanan adalah tugas berat dengan tanggung jawab besar, ia sering kelelahan, menghabiskan malam di lokasi kerja, dan jarang punya waktu untuk bersantai, bahkan dia pernah sakit saat bekerja, yang memaksannya untuk rehat sebentar dalam pekerjaan, tapi walau begitu Pak Dodi selalu bersemangat, dia selalu teringat keluarganya, dan hanya ingin memastikan keluarganya hidup nyaman serta Sejahtera,

Dewi tumbuh menjadi perempuan yang cerdas dan ambisius, setelah menyelesaikan pendidikan akuntansi dengan IPK yang tinggi, di tahun-tahun awal kariernya, ia merasa sangat bangga: klien besar, perjalanan ke kota-kota baru, dan pengalaman bekerja di gedung-gedung megah, rasanya seperti mimpi masa kecilnya menjadi nyata.

Namun, lambat laun, Dewi merasakan lelah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Pekerjaannya sering kali menuntutnya bekerja hingga larut malam, bahkan di akhir pekan. Setiap perjalanan terasa seperti tugas berat, bukan liburan, Ia sering merasa jauh dari keluarga, terutama saat harus melewatkan momen-momen penting di rumah, belum lagi Ketika dia mendapati pekerjaan yang begitu menumpuk ditambah klien klien yang menyebalkan, adanya selisih data dan sulit untuk mendapatkan data keuangan yang valid, disitu dia cukup stress.

Suatu malam, setelah menyelesaikan laporan audit yang panjang, Dewi duduk termenung di kamar hotelnya, Ia merasa kosong, meski ia telah mencapai apa yang dulu diimpikannya, ada perasaan tidak puas yang terus menghantuinya.

Ketika pulang ke rumah pada akhir pekan, ia berbicara dengan Ayahnya “Ayah, aku dulu ingin sekali hidup seperti Ayah, bepergian ke mana-mana, tapi sekarang, aku capek. aku merasa ini bukan yang aku butuhkan,” katanya dengan suara lirih, Ketika dalam pesawat atau kereta aku harus tetap stand by dalam laptopku, aku sama sekali tidak merasakan enaknya pergi jalan jalan tetapi sambil memegang kerjaan.” lanjutnya

Pak Dodi menatap putrinya, lalu dia berujar. “ya begitulah hidup, Kadang, apa yang kita lihat indah dari luar belum tentu sesuai dengan apa yang kita butuhkan di hati.” Ayah dulu juga sama seperti itu, kelihatannya enak, tapi capek bukan, tapi ayah terus berjuang, semua demi kamu, agar kamu dapat Pendidikan yang layak.” Sekarang karena kamu sudah mandiri, ayah lepas pekerjaan ayah dan menjadi berwirausaha mandiri.” Ungkap Pak Dodi dengan tersenyum

Mendengar kata-kata itu, Dewi mengambil Keputusan yang besar, Ia mengundurkan diri dari Perusahaan tersebut dan memilih pekerjaan yang standar dengan jam kerja  9 to 5 di perusahaan lokal, walaupun gajinya mungkin tidak sebesar sebelumnya, tapi ia merasa lebih Bahagia, Ia kini memiliki waktu untuk keluarganya, untuk menikmati hidup tanpa dikejar-kejar target dan perjalanan kerja.

Dewi akhirnya menyadari bahwa sebuah keinginan belum tentu suatu kebutuhan bagi kita, mungkin ada orang yang cocok bekerja hingga larut malam, tapi ternyata Dewi bukan orang yang seperti itu, “kebahagiaan bukan soal seberapa jauh kita melangkah, tapi seberapa dekat kita dengan hal-hal yang benar-benar berarti”, Pak Dodi tersenyum bangga melihat putrinya menemukan makna hidup yang sesungguhnya.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *