
Cucumber with anxiety, sebuah quote yang aku temukan di media sosial, quote ini mengacu manusia itu sebenarnya 90% dari air layaknya sebuah timun yang isinya juga kebanyakan air, namun berbeda dengan timun, manusia memiliki sebuah kecemasan yang tinggi, sekarang, siapa sih yang tidak punya rasa cemas? Ya cemas adalah bagian yang melekat bagi diri manusia, cinta ditolak cemas, diphk cemas, dibentak dosen cemas, nilai jelek cemas, setiap manusia memiliki rasa emosi berupa cemas, setiap harinya ada jutaan orang yang merasa cemas, jangan jangan orang yang membaca inipun sedang merasa cemas terhadap suatu hal, kecemasan adalah salah satu hal yang wajar namun juga membahayakan bagi kesehatan, rasa cemas berasal dari sebuah pikiran yang kalut, salah satu dosenku pernah berkata, penyakit terberat adalah pikiran, kecemasan yang berlebih dapat berdampak pada pikiran, kita selalu mendengarkan kata orang lain, atau orang yang kita idolakan, di banding dengan kata hati nurani bahkan kita lupa untuk mendengarkan kebutuhan dan keinginan diri kita sendiri, akibatnya, kita sering kali merasa kehilangan arah, terperangkap dalam kecemasan yang tidak pernah berujung, padahal, jika kita berpikir rasional, kita mungkin akan menemukan bahwa banyak kecemasan yang dirasakan sebenarnya berasal dari hal hal yang diluar kendali, bukan dari hal yang kita kendalikan
Satu hal yang penting untuk diingat adalah bahwa kita tidak dapat mengontrol segala hal yang terjadi di luar diri kita, dunia ini penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, dan kita akan selalu dihadapkan pada situasi yang memicu kecemasan, namun, kita bisa memilih bagaimana cara kita menjawabnya, kita bisa memilih untuk tidak membiarkan kecemasan itu menguasai pikiran dan emosi kita, salah satu cara untuk mengelola kecemasan, dengan mendengarkan kata hati kita, mencoba lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan diri kita sendiri, alih-alih terlalu banyak mendengarkan omongan dari luar, kita harus lebih jujur dan terbuka terhadap diri sendiri, dari situ kita akan menemukan kedamaian dan ketenangan batin untuk diri sendiri
Banyak hal yang bisa kita atur untuk mengurangi rasa cemas, beribadah, berbicara dengan seseorang yang kita percayai, maupun berolahraga, jangan ragu untuk mencari bantuan jika kecemasan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, terkadang, dengan berbagi perasaan kita, hidup akan lebih ringan dan mendapatkan perspektif yang berbeda
Walau hidup penuh dengan kecemasan penting diingat bahwa kita memiliki kemampuan untuk mengelola dan menghadapi kecemasan dengan cara yang lebih sehat, aku pikir kita tidak perlu merasa terperangkap dalam rasa takut dan kekhawatiran yang berlebihan, kita dapat memiliki kekuatan untuk menghadapinya, mengubahnya menjadi suatu yang mendorong untuk terus tumbuh dan berkembang, dan melangkah maju dengan percaya diri.
0 Komentar