Howdy, thank's visit to my blog, Enjoy the read and welcome to the journey!

Pada hari ini Tanggal 27 januari 2025. Kita sedang memperingat isra Mi’raj, Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang selalu diperingati setiap tanggal 27 Rajab, bertepatan banget ya, sama kalender Masehi. Kisah ini begitu melekat di hati umat Islam karena menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang penuh keajaiban dan hikmah. Namun, di balik cerita yang sering kita dengar sejak kecil, peristiwa ini memiliki makna mendalam yang patut kita renungkan Bersama, Yuk, kita ketahui  tentang Isra Mi’raj!

Isra’ Mi’raj adalah perjalanan istimewa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Peristiwa ini terbagi menjadi dua bagian utama:

  1. Isra, yaitu perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Perjalanan ini ditempuh dengan menggunakan Buraq, hewan khusus yang diciptakan oleh Allah SWT.
  2. Mi’raj, yaitu perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju Sidratul Muntaha, langit ketujuh, untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan menerima perintah salat lima waktu.

Perjalanan Isra dimulai ketika Nabi Muhammad SAW berada di Masjidil Haram, Mekkah. Pada malam itu, Nabi menerima undangan dari Allah SWT untuk menjalani perjalanan penuh berkah ini. Malaikat Jibril datang membawa Buraq, hewan ajaib yang digambarkan memiliki kecepatan luar biasa. Dalam waktu singkat, Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan sejauh 1.239 kilometer hingga tiba di Masjidil Aqsa di Yerusalem.

Masjidil Aqsa adalah tempat yang diberkahi oleh Allah SWT. Di sana, Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat dan menjadi imam bagi para nabi terdahulu. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin bagi para nabi dan umat manusia.

Peristiwa Isra ini disebutkan dalam Surah Al-Isra’ (17:1):

“Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”

Setelah menyelesaikan Isra, perjalanan Mi’raj pun dimulai. Nabi Muhammad SAW, didampingi oleh malaikat Jibril, naik menuju langit. Dalam perjalanan ini, Nabi bertemu dengan para nabi terdahulu di setiap lapisan langit.

  1. Langit pertama: Bertemu dengan Nabi Adam, bapak seluruh umat manusia.
  2. Langit kedua: Bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya.
  3. Langit ketiga: Bertemu dengan Nabi Yusuf, yang terkenal karena ketampanannya dan kisah hidupnya yang penuh ujian.
  4. Langit keempat: Bertemu dengan Nabi Idris.
  5. Langit kelima: Bertemu dengan Nabi Harun.
  6. Langit keenam: Bertemu dengan Nabi Musa, yang memberikan saran penting terkait perintah salat.
  7. Langit ketujuh: Bertemu dengan Nabi Ibrahim, di dekat Sidratul Muntaha.

Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Di tempat inilah beliau menerima wahyu berupa perintah salat. Peristiwa ini diabadikan dalam Surah An-Najm (53:13–18):

“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) pada kesempatan lain, di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. Ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatan (Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (batas). Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.”

Awalnya, salat diwajibkan sebanyak 50 kali sehari. Namun, atas saran Nabi Musa dan belas kasih Allah SWT, jumlah ini diringankan menjadi lima kali sehari, tetapi tetap diberikan pahala setara dengan melaksanakan 50 kali salat, hehe bagi kaum muslim zaman now, tentu kita sudah diringkan, dan harusnya tidak perlu mengeluh Kembali ya menjalankan ibadah shalat.

Akan Tetapi, dikenal juga sebagai tahun kesedihan, atau dikenal sebagai “Amul Huzni”. Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun ke-10 kenabian, tahun ini menjadi masa sulit bagi Nabi Muhammad SAW karena beliau kehilangan dua orang tercinta: Khadijah, istrinya yang setia mendukung dakwah, dan Abu Thalib, pamannya yang selalu melindungi beliau. Dalam duka mendalam ini, Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW untuk memberikan penghiburan dan kekuatan spiritual.

Isra’ Mi’raj bukan sekadar kisah perjalanan luar biasa, melainkan juga pengingat akan kebesaran Allah SWT dan pentingnya keimanan. Kisah ini mengajarkan bahwa hubungan antara manusia dan Allah dapat terjaga melalui ibadah salat. Salat lima waktu adalah hadiah dari Allah SWT kepada umat Islam, sekaligus bukti kasih sayang-Nya kepada kita.

Peristiwa ini juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan bersabar dalam menghadapi ujian hidup, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Meskipun kehilangan orang-orang tercinta, beliau tetap tegar dan terus menyebarkan dakwah Islam dengan penuh keikhlasan. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dan terus meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. Mari jadikan peringatan Isra’ Mi’raj sebagai pengingat akan pentingnya mendirikan salat dan menjaga hubungan dengan Sang Pencipta.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *