Sutradara : Sabrina Rochelle Kalangie
Penulis :Widya Arifianti, Almira Bastari, Sabrina Rochelle Kalangie
Pemeran : Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor
Diadaptasi dari novel karya almira bastari, film ini bisa dibilang relate dengan kehidupan kaum menengah di indonesia, khususnya, seorang generasi sandwich, Home sweat loan menceritakan tentang kisah hidup kaluna, seorang anak bungsu yang akan berumur 30 tahun, dengan gaji sedikit diatas UMR, kaluna harus menanggung hidup ayah, ibu, serta dua kakak serta iparnya yang telah memiliki anak, rasa empati bisa kurasakan saat menonton film ini, walaupun bukan gen sandwich, tapi mungkin karena sama sama dari kalangan menengah yang tidak kaya amat amat jadi bisa merasakan perjuangan demi mendapatkan rumah impian
berangkat pulang kerja naik transportasi umum berdesak desakan, membawa bekal makanan, tidak jajan kopi, atau makanan makanan fancy demi menghemat uang, tidak membeli barang barang, sampai barangnya cuma sedikit, tidak pergi liburan, bahkan liburan yang terdekat, ke sea world pun tidak pernah, tapi uangnya untuk orang lain, semuanya kaluna lakukan, miris juga sih, aku tahu pasti dalam hatinya kaluna, juga ingin merasakan pergi healing healing dengan teman temannya, discene sea world ini, adegan danan dan kaluna cukup memikat hati, namun saat scene ibu kaluna meminta kaluna tinggal dikamar belakang, agar kamarnya di huni oleh keponakannya, membuat tambah gedek, rasanya dia pengen cepat cepat bisa beli rumah
Salah satu hal yang aku salut dalam kaluna, selain menahan hawa nafsu untuk tidak membeli barang atau berliburan, dia pandai manajemen keuangannya, setiap pengeluaran yang dia keluarkan, selalu dicatat dalam excelnya, bahkan hal yang mengejutkan dia bisa menabung selama 330 juta dalam kurun waktu 7 tahun, hal yang mungkin membuat semua orang bertanya bertanya, apakah dia mendapat bonus besar setiap tahun? Walau dia juga bekerja partime sekalipun, rasanya agak mustahil menghidupi banyak orang dirumahnya, memiliki tabungan yang lumayan, belum lagi adanya biaya dadakan, seperti kondangan, atau hajatan keluarga? mungkin kaluna dalam kehidupan nyata bisa dibilang agak kurang pergaulan, ternyata ada plusnya jadi orang kuper ya
dengan kerja keras serta keadaan yang hemat membuat kaluna bisa mendapatkan rumah idaman sebelum umur ke 30 tahun, seperti society yang mewajibkan sebelum umur 30 tahun wajib memiliki rumah, kaluna yang tangguh dapat menghadapi tantangan itu, dengan berbagai survey yang melelahkan rumah impian itu pun sudah dipelupuk mata, namun sialnya kakak kaluna tertipu saat membeli tanah, dan parahnya sertifikat rumah orangtua yang sekaligus menjadi tempat tinggal bagi keluarga besarmnya menjadi jaminan dalam utang utang kakaknya, siapa sih yang bersedih terkait masalah duit, dan entengnya kakaknya meminta kaluna melunasi utang utang tersebut, hancur hati kaluna mendengar itu semua, dia pun pergi dari rumah, dan merasa bahwa dunia ini tidak adil, baginya ya dunia memang tidak adil
alur cerita yang hampir sama dengan kondisi di masyarakat ditambah akting para artisnya yang patut diacungi jempol, menjadikan film ini meraup penonton yang banyak, belum lagi dalam film ini menghadirkan salah ikon menarik yaitu spreadsheet, begitu ramainya netizen meminta spreadsheet kepada pembuat cinema, rasa emosional dalam film ini juga disuguhkan dengan baik, walau bergenre drama, namun sepertinya lebih ke genre horror menjadi dewasa 😄 rasa komedi, romansa, serta tangis haru menjadi satu difilm ini, dengan perasaan yang menyatu cuss yok nonton di bioskop
0 Komentar